TNP2K Memberikan Masukan Kepada Wakil Presiden Dalam Perjalanan ke Ulanbatar, Mongolia

15 July 2016


Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menghadiri pertemuan KTT Asia-Europe Meeting (ASEM) ke-11 di Ulanbatar, Mongolia. Kesempatan ini dimanfaatkan oleh Indonesia untuk memperluas kerjasama-kerjasama strategis dengan negara-negara anggota KTT ASEM.

Poin-poin kerjasama itu dikonkretkan oleh JK dalam perjalanan menuju Mongolia selama 9 jam dengan menumpang pesawat kepresidenen. JK bertolak ke Mongolia pada Kamis 14 Juli kemarin dan ikut mendampingi JK adalah Sekretaris Eksekutif Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) Bambang Widanto, Wakil Menteri Luar Negeri H M Fachir, Koordinator Tim Ahli Wapres Sofjan Wanandi, dan anggota Tim Ahli M Iksan.

Seperti biasanya, salah satu obrolan yang menjadi topik menarik selama perjalanan adalah isu-isu strategis soal kondisi ekonomi politik dunia saat ini. Diskusi model ini biasanya dilaksanakan oleh JK bersama timnya setiap 1 hingga 2 minggu sekali di kantor Wapres atau di kediaman dinasnya. Tetapi kali ini, diskusi itu berpindah di dalam pesawat.

"Berbagai isu dibicarakan," ujar Bambang Widianto di Mongolia, Jumat (14/7/2016).

Diskusi ini dilaksanakan di atas ketinggian 37 ribu kaki dengan kondisi yang menarik. Untuk mencairkan suasana, JK mengajak para staf ahlinya berdiskusi dan kemudian berpindah dari kursi pesawat ke lantai pesawat sambil berduduk sila. Kudapan-kudapan kecil digelar di tengah lingkaran kecil dan beberapa bahan-bahan diskusi ikut dibagikan.

JK bersandar di dinding pesawat sambil melipat kakinya. Sofjan Wanandi dan Bambang Widianto berada di samping kiri kanannya dan bagian depan ada M Ikhsan dan H M Fachir serta Husian Abdullah.

"Masalah utama yang dibicarakan adalah soal ekonomi dan persiapan menghadapi KTT ASEM," kata Husain Abdullah.

Setiap bahan yang dibagikan didiskusikan bersama oleh JK dan tim ahlinya. Tidak jarang ada perdebatan-perdebatan kecil dalam membahas masalah-masalah tertentu.

"Suasananya cair meski yang diobrolkan beberapa isu-isu penting," lanjut Husain.

Sumber : detik.com

Berita lain: merdeka.com