Akhir November kemarin, TNP2K telah menyelenggarakan sebuah pertemuan penting berskala nasional bersama seluruh TKPKD Provinsi. Dalam pertemuan itu Wakil Presiden RI, Boediono, selaku Ketua Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K), mengharapkan kepada seluruh delegasi daerah yang diwakili oleh Wakil Gubernur untuk melakukan sinkronisasi program antara pusat dan daerah. Sasaran program TNP2K ke depan harus jelas dan terukur. Jangan ada tabrakan atau saling tumpang-tindih program.
Arahan Wapres itu sungguh jelas bahwa diperlukan sebuah kesepahaman dan kebersamaan seluruh pemangku kepentingan di pusat dan daerah dalam upaya percepatan penurunan tingkat kemiskinan di Indonesia.
Arahan Wapres itu juga tentu tidak bermaksud mengurangi spirit daerah untuk membuat gol lebih dulu. Tetapi lebih untuk mengingatkan kita kembali pada jalan yang telah dilalui bersama agar lebih terarah dan tidak melangkah sendiri-sendiri. Karena sasarannya sudah jelas yaitu menurunkan jumlah masyarakat miskin bangsa ini.
Memang, apa yang dilakukan sebagai bukti kepedulian terhadap sesama anak bangsa itu, bukanlah hal yang salah. Namun sekali lagi, perlunya sebuah sinkronisasi juga harmonisasi program, agar “energi” yang kita keluarkan masing-masing tidak terbuang percuma.
Dalam pertemuan yang bertajuk “Konsolidasi Kelembagaan Penanggulangan Kemiskinan Pusat dan Daerah” itu, telah melahirkan sebuah kesepakatan yang ditandatangani bersama. Yaitu kesepakatan untuk meningkatkan koordinasi dan pengendalian pelaksanaan program penanggulangan kemiskinan sesuai sasaran RPJMN 2010-2014. Selain itu juga telah terpilih tiga daerah dengan capaian terbaik program percepatan penanggulangan kemiskinan. Yakni, Provinsi Riau, Jawa Tengah dan Sulawesi Utara.
Selain tulisan menarik dalam Topik Utama tersebut, informasi lainnya juga bisa Anda ikuti dalam rubrik Pemberdayaan Masyarakat, UKM, Kemitraan Dunia Usaha, Pendidikan, Kesehatan, Kabar Daerah, Ekonomi, nasional, Wisata, Randezvous, dan Lensa Peristiwa. Selamat membaca.