TNP2K Urges Lower Cigarette Consumption In Poverty Eradication Efforts

11 July 2018


Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) bersama kementerian dan lembaga lainnya terus berupaya mengurangi dan bahkan mencegah perilaku merokok demi mewujudkan masyarakat yang sehat. Hal ini dilatarbelakangi fakta bahwa aktivitas merokok sangat berbahaya untuk kesehatan seseorang, serta mempengaruhi distribusi pengeluaran rumah tangga terutama pada kategori rumah tangga miskin seperti rilis data dari BPS 2017 yang menemukan bahwa rokok adalah pengeluaran terbesar kedua setelah beras.

 

Terlepas dari menurunnya tingkat kemiskinan di Indonesia dari 10,96% pada 2014 menjadi 10,12 pada 2017. Rokok di Indonesia masih menjadi pengaruh terbesar terhadap garis kemiskinan kedua setelah beras pada maret 2017, perokok tersebut memulainya dari usia muda dengan kisaran 15-19 tahun berdasarkan data Riskesdas 2013.

 

Rokok dan kemiskinan

 

Dalam wawancara dengan KompasTV, Sekretaris Eksekutif TNP2K Bambang Widianto mengatakan, "TNP2K berupaya memberikan bukti-bukti kepada Wakil Presiden agar berbagai pihak terkait dapat memberikan solusi terpadu sehingga tingkat kemiskinan dapat ditingkat, terutama dengan terjadi pengurangan konsumsi rokok pada keluarga kategori miskin".

 

"Dengan adanya berbagai upaya dari sejumlah pihak terhadap konsumsi pengurangan perokok di Indonesia, diharapkan tingkat kemiskinan di Indonesia akan semakin menurun", ujar Bambang.

 

Upaya pemerintah pada 2018 ini salah satunya adalah kenaikan tarif cukai hasil tembakau dengan persentase tertimbang sebesar 10,04 persen. Selain agar menjaga kesehatan dan pengeluaran masyarakat, upaya ini  tetap memperhatikan aspek-aspek lainnya, yaitu kondisi industri dan tenaga kerja, optimalisasi penerimaan perpajakan dari sektor cukai, serta peredaran rokok ilegal.

 

Pemerintah juga memperbarui pencantuman peringatan kesehatan bergambar atau Public Health Warning (PHW) pada bungkus rokok yang ada sebelumnya. Perubahan yang dilakukan adalah dari 5 gambar lama, digantikan dengan 3 gambar baru dan 2 diantaranya merupakan dampak yang dialami langsung oleh dua orang penderita yang berasal dari Indonesia.