12 June 2013


Hari ini, Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) di bawah Kantor Wakil Presiden, bermitra dengan US Agency for International Development (USAID), mengadakan Academic Conference on Poverty Alleviation untuk mengatasi kemiskinan di Indonesia. Konferensi dua hari ini mempertemukan akademisi, pakar, dan pemerintah untuk bertukar pikiran dan pengalaman internasional dalam berbagi dan membantu merumuskan pendekatan yang komprehensif untuk mengurangi kemiskinan di Indonesia.

"Konferensi ini akan memberikan kesempatan untuk menampilkan upaya dan program untuk mengurangi kemiskinan di Indonesia dan membantu mendorong minat akademik yang lebih besar di bidang penelitian," ujar Sekretaris Eksekutif TNP2K, Dr. Bambang Widianto

Melalui TNP2K, Indonesia saat ini telah memulai strategi pengentasan kemiskinan yang mencakup Program Bantuan Sosial Terpadu berbasis keluarga, Program Penanggulangan Kemiskinan berbasis Pemberdayaan Masyarakat, dan program Penanggulangan Kemiskinan Berbasis Pemberdayaan Usaha Ekonomi Mikro dan Kecil. Program-programnya ditampilkan melalui pameran di konferensi dimana lebih dari 10 lembaga laba dan organisasi nirlaba, termasuk Bank Mandiri, GIZ, Sampoerna Foundation serta lembaga lainnya, berbagi pengalaman dan visi dari masyarakat bebas kemiskinan.

"Upaya kolaborasi ini mempertemukan akademisi dan pemerintah untuk mempromosikan ide dan strategi untuk mengurangi kemiskinan di Indonesia." Lanjut perwakilan USAID Indonesia, Andrew Sisson, "kami berharap kami dapat meningkatkan pemahaman kita tentang penyebab kemiskinan dan implikasi kebijakan terhadap kemiskinan."

Hampir setengah populasi dunia atau lebih dari 3 milyar orang hidup dengan kurang dari $ 2,50 per hari. Pemerintah di seluruh dunia telah melakukan yang terbaik untuk mengurangi tingkat kemiskinan di negara mereka tetapi banyak kebijakan anti-kemiskinan belum bekerja secara efisien karena kurangnya pemahaman kemiskinan dan fokus yang tidak memadai tentang pentingnya pertumbuhan dalam mempromosikan pengurangan kemiskinan jangka panjang.

Pada tahun 2010, Presiden dan Wakil Presiden Indonesia membentuk TNP2K untuk mempercepat respon pemerintah dalam mengurangi kemiskinan guna mencapai tingkat kemiskinan nasional sebesar 8-10% pada 2014. Dipimpin oleh Wakil Presiden, yang melapor kepada Presiden, TNP2K diberi peran utama untuk meningkatkan pelaksanaan target program pengentasan kemiskinan dengan memperkenalkan sistem penargetan yang lebih baik, mempromosikan koordinasi dan integrasi program pengentasan kemiskinan, serta melakukan pemantauan & evaluasi yang efektif.

Prioritas kerja TNP2K meliputi: Penyatuan Penargetan Sistem Nasional melalui database tunggal, Peningkatan pelaksanaan bantuan sosial kesehatan bagi masyarakat miskin, Peningkatan pelaksanaan PKH sebagai program transfer tunai bersyarat, Integrasi program pemberdayaan masyarakat dalam PNPM, dan Pengembangan Strategi Financial Inclusion untuk program perlindungan sosial.

USAID melalui proyek Support for Economic Analysis Development in Indonesia (USAID SEADI - www.seadiproject.com) telah bekerja dengan TNP2K sejak tahun 2011 untuk memberikan masukan kebijakan dan penelitian mengenai pengurangan kemiskinan. SEADI berhasil menghasilkan sejumlah makalah penelitian dan mengembangkan hubungan yang lebih kuat di antara para akademisi yang tertarik pada isu-isu kemiskinan dan TNP2K.

Paparan Sekretaris Eksekutif TNP2K dapat dilihat disini.

Paparan Prof. Jonathan Haughton dapat dilihat disini.