23 August 2013


Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) Sekretariat Wakil Presiden (Wapres) mengklaim bahwa akurasi sasaran rumah tangga penerima kartu perlindungan sosial (KPS) sebagai bentuk kompensasi lebih tinggi dari negara-negara lain yang juga menerapkan hal serupa.

Koordinator Kelompok kerja (pokja) Pengendali Program Bantuan Sosial TNP2K Sri Kusumastuti Rahayu mengatakan penyebaran KPS hingga saat ini sudah mencapai 92,7%, terkecuali di Papua dan Papua Barat.

"Akurasi sekitar 90% dari musyawarah kelurahan dan musyawarah desa," kata Kusumastuti di Sekretariat Wapres, Jalan Medan Merdeka Selatan dalam acara Sosialisasi Program Bantuan Siswa Miskin (BSM) dengan menggunakan KPS, Kamis (22/8).

TNP2K menyampaikan perbandingan akurasi penetapan sasaran program sejenis di empat negara antara lain Cile dengan 83%, Nikaragua 80,9%, Honduras 79,5% dan Meksiko 62,4%. Meski demikian, saat ini, proses KPS ini masih berlangsung apalagi sudah ada KPS yang kembali atau retur hingga 260.000 kartu.

"Kalau Papua dan Papua Barat belum (didistribusikan)," lanjutnya.

Sementara itu, untuk pengaduan mengenai KPS bisa langsung melaporkan melalui Unit Kerja Presiden bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4) dengan layanan pesan elektronik (SMS) ke 1708 dengan format KPS(spasi)Nomor KPS(spasi)Isi Aduan(penerima KPS atau KPS(spasi)Isi Aduan(bukan penerima KPS).

"Akurasi penetapan sasaran KPS 2013 diyakini jauh lebih tinggi dari akurasi program sejenis di negara lain," kata dia lagi.

Sumber: www.beritasatu.com