TNP2K Fasilitasi Lokakarya Bagi Jurnalis Tentang Penanggulangan Kemiskinan

04 June 2015


Dalam rangka meningkatkan pemahaman serta pengetahuan media tentang strategi dan program penanggulangan kemiskinan di Indonesia, Sekretariat Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) menfasilitasi kegiatan Lokakarya Bagi Jurnalis Tentang Penanggulangan Kemiskinan yang melibatkan 11 jurnalis peliput berita terkait penanggulangan kemiskinan di Indonesia, yang berasal dari media nasional terdiri dari media cetak dan media daring (online). Lokakarya dimulai pada tanggal 3-5 Juni, di kantor TNP2K, Jakarta.

Acara dibuka oleh Sekretaris Eksekutif TNP2K Bambang Widianto dan dilanjutkan penjelasan mengenai strategi penanggulangan kemiskinan berbasis keluarga, pemberdayaan masyarakat, pemberdayaan ekonomi, jaminan kesehatan, dan pengembangan Basis Data Terpadu (BDT). Dalam diskusi siang itu dengan para jurnalis, Bambang juga mengatakan bahwa strategi penanggulangan kemiskinan yang telah dijalankan selama ini harus terus menerus diperbaiki agar lebih tepat sasaran. “Tugas ini tentu tidak mudah dan hal ini bukan saja tanggung jawab pemerintah pusat, namun juga diperlukan kerjasama dan komitmen dari pemerintah daerah juga dukungan masyarakat,” ujarnya.

Bambang juga menjelaskan beberapa pencapaian kerja yang telah berhasil dilakukan TNP2K diantaranya adalah perbaikan sasaran dari hampir seluruh program penanggulangan kemiskinan dengan menggunakan Basis Data Terpadu (BDT). BDT memuat informasi sosial, ekonomi, dan demografi dari sekitar 25 juta rumah tangga (96 juta individu) dengan status kesejahteraan terendah di Indonesia.

Mengingat data-data yang diperlukan untuk membuat sebuah kebijakan sangatlah penting, sehingga perlu dilakukan pemutakhiran secara terus-menerus sehingga nantinya diharapkan setiap instansi tidak perlu lagi membangun pusat data yang terkait dengan penanggulangan kemiskinan. “Misal, sebuah instansi memerlukan data mengenai kemiskinan, cukup meminta kepada TNP2K untuk membuatnya berdasarkan kategori yang diperlukan. Jika tercipta sinergi yang baik antar instansi, maka BDT dapat dimanfaatkan untuk beragam bantuan sosial lainnya, jelas Bambang.

Selain lokakarya selama tiga hari, para jurnalis juga nantinya akan diajak melakukan kunjungan langsung ke Kabupaten Belitung Timur untuk melihat langsung pelayanan satu pintu penangulangan kemiskinan serta sistem pentargetan terpadu melalui penyiapan Basis Data yang menggunakan prinsip dan metodologi yang disesuaikan BDT pada tingkat nasional. Para peserta juga akan diajak mengunjungi pelaksanaan program di tingkat kecamatan maupun kelurahan serta berkesempatan berdiskusi secara langsung dengan Rumah Tangga Sasaran Penerima Manfaat.