Encouraging Village Economic Growth with BUMDes

25 November 2020


Saat ini, pemulihan ekonomi merupakan salah satu prioritas pemerintah dalam menghadapi kasus Covid-19. Salah satu upaya pemerintah dalam pemulihan ekonomi tersebut adalah dengan meningkatkan perekonomian di desa. 

Dalam menanggapi isu tersebut, Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) mengadakan Focus Group Discussion (FGD) berjudul “Peran BUMDesa Sebagai Wadah Kegiatan Usaha Masyarakat dalam Rangka Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Desa”. Tujuan acara ini adalah untuk berbagi ilmu dan praktek yang baik, terkait proses dan peran intermediasi BUMDes dalaelanm pembangunan ekonomi daerah. FGD ini dilaksanakan secara daring melalui aplikasi Zoom, pada 18 November 2020.


Gambar 1. Sambutan dari R.M. Purnagunawan selaku Kepala Tim Kebijakan Peningkatan Kapasitas Ekonomi TNP2K
Sumber: TNP2K, 2020

Acara ini diawali oleh sambutan dari R.M. Purnagunawan selaku Kepala Tim Kebijakan Peningkatan Kapasitas Ekonomi TNP2K. Ia mengatakan bahwa perekonomian yang dimulai dari desa merupakan suatu hal yang baik, karena hal tersebut akan membuat perekonomian menjadi kuat ke akar rumput. Sayangnya, perekonomian di desa saat ini masih dinilai kurang optimal dalam memanfaatkan potensi-potensinya. 

Kasubdit Fasilitasi Pendapatan dan Transfer Dana Desa Kementerian Dalam Negeri M. Rahayuningsih mengatakan, saat ini, hampir 90% desa di Indonesia masih bergantung pada dana transfer. Padahal, desa akan lebih baik jika bisa lebih mandiri dalam pendapatannya. Dalam hal ini, peningkatan kinerja BUMDes merupakan cara terbaik dalam meningkatkan kemandirian pendapatan desa. Direktur Pengembangan Usaha Ekonomi Desa, Kementerian Desa, PDTT Nugroho Setijonagoro mengatakan, BUMDes dapat meningkatkan perekonomian desa dengan menjalankan proses produksi, mengenalkan teknologi, sampai melakukan konsolidasi terhadap produk-produk masyarakat.

Ada beberapa cara yang disarankan untuk meningkatkan kinerja BUMDes. Asisten Deputi Pemerataan Pembangunan Wilayah, Kemenko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Mustikorini Indrijatiningrum mengatakan, BUMDes perlu meningkatkan kolaborasi dalam pengembangan potensi desa. Dalam hal ini, BUMDes bisa merangkul akademisi, pemerintah, komunitas, media, sampai bisnis/industri. Senada dengan Mustikorini, Lead Kesempatan Ekonomi KOMPAK Muchlis Ali menuturkan, BUMDes harus membuka seluas-luasnya kerja sama, baik dari pengelolaan manajemen, produksi, keuangan, pendampingan, dll. Dengan banyaknya kerja sama, BUMDes diharapkan dapat terus berkembang dan meningkatkan pendapatannya.

Founder BUMDes.id Rudy Suryanto menambahkan, BUMDes juga diharapkan lebih berfokus kepada pendapatan, khususnya dalam Key Performance Indicator (KPI) perusahaan. Dengan berfokus kepada pendapatan, BUMDes akan lebih terpacu untuk meningkatkan pendapatannya. 


Gambar 2. Sesi Diskusi antara Narasumber dan Peserta
Sumber: TNP2K, 2020

Setelah pemaparan dari Rudy, sesi diskusi pun dimulai. Banyak perwakilan instansi yang menyampaikan pendapat dan pertanyaan dalam acara ini, mulai dari pemerintah, akademisi, sampai praktisi. Setelah sesi diskusi selesai, Koordinator Tenaga Ahli Pengembangan Kapasitas Ekonomi Lokal TNP2K Mohammad Maulana, menutup acara dengan menyampaikan kesimpulan dan poin-poin penting dari diskusi yang sebelumnya sudah disampaikan. (KM)