Seeing the Characteristics of Recipients of Kartu Prakerja through the Sakernas Data for August 2020

26 November 2020


Sejak bulan April 2020, pemerintah mulai mengimplementasikan program Kartu Prakerja kepada masyarakat. Program ini merupakan program pengembangan kompetensi berupa bantuan biaya yang ditujukan untuk pencari kerja, pekerja ter-PHK, atau pekerja yang membutuhkan peningkatan kompetensi. 


Gambar 1. Paparan Kepala BPS Kecuk Suhariyanto mengenai data Program Kartu Prakerja 
Sumber: TNP2K, 2020

Dalam rangka melihat karakteristik penerima program Kartu Prakerja, Badan Pusat Statistik (BPS) menambahkan data terkait program tersebut pada Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) bulan Agustus 2020. Lalu, pada tanggal 23 November 2020, Kepala BPS Kecuk Suhariyanto menyampaikan data-data tersebut pada webinar bertema “Survey BPS Bicara tentang Kartu Prakerja”. Ia mengatakan, 88,92 persen peserta yang menyelesaikan pelatihan pada program Kartu Prakerja menganggap bahwa program ini meningkatkan keterampilan mereka. Mayoritas peserta juga merasa terbantu dari insentif yang telah didapat dari program ini, karena dapat digunakan untuk berbelanja kebutuhan pokok sehari-hari, tabungan, modal pekerjaan, dan kebutuhan lain. 

Pada acara ini, Kecuk juga menyampaikan data mengenai persebaran penerima Program Kartu Prakerja. Ia mengatakan bahwa hampir setengah dari orang yang menganggur mengetahui Program Kartu Prakerja. Lalu, pengetahuan mengenai Program Kartu Prakerja di wilayah desa dan wilayah timur Indonesia tergolong masih rendah. Menanggapi hal tersebut, Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Kartu Prakerja Denni P. Purbasari mengatakan, perlu dukungan dari pemerintah daerah untuk mensosialisasikan dan menyediakan infrastruktur terkait Program Kartu Prakerja, khususnya di wilayah desa dan wilayah timur Indonesia.


Gambar 2. Tanggapan dari Ekonom Universitas Gadjah Mada sekaligus Kepala Tim Kebijakan TNP2K, Elan Satriawan
Sumber: TNP2K, 2020

Ekonom Universitas Gadjah Mada sekaligus Kepala Tim Kebijakan TNP2K Elan Satriawan menambahkan, selain bertujuan untuk peningkatan keterampilan, saat ini Program Kartu Prakerja juga bertujuan untuk melengkapi program bantuan sosial yang lain. Sebagian besar program bantuan sosial yang lain memiliki target 40% orang termiskin, yang datanya tersedia di Data Terpadu Kesejahteran Sosial (DTKS). Padahal, masyarakat yang terdampak Covid-19 dan memerlukan bantuan sosial tidak hanya berada di DTKS saja. Berbeda dengan program bantuan sosial yang lain, Program Kartu Prakerja ini dapat menyentuh masyarakat terdampak Covid-19 yang tidak berada di DTKS.

Di akhir acara, semua pembicara menyampaikan kesimpulan dan poin-poin penting terkait dengan hal-hal yang sudah dibahas sebelumnya. Kecuk menyampaikan, walaupun masih ada kelemahan dari Program Kartu Prakerja, program ini sangat bermanfaat bagi penerima manfaat program. Elan menambahkan, program Kartu Prakerja harus didukung karena bermanfaat, khususnya di masa pandemi. Deny juga mengajak semua pihak berkolaborasi untuk terus meningkatkan kinerja program ini kedepannya. (KM)