Potential Partnerships and Green Funding for Local Entities in the Food Sector in Indonesia

10 November 2020


Produk pangan merupakan produk prioritas yang tetap dibeli atau dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia walaupun dalam keadaan krisis seperti keadaan pandemi COVID-19 saat ini. Sektor pangan juga menjadi satu-satunya sektor yang mengalami pertumbuhan positif di masa pandemi COVID-19 sejak Maret 2020 lalu dan berkontribusi besar pada PDB Indonesia. 

Keadaan ini memperlihatkan bahwa sektor pangan akan sangat berpengaruh pada upaya pemulihan ekonomi nasional. Maka dari itu, harus selalu dilakukan upaya-upaya serius dalam menjaga ketahanan sektor pangan di Indonesia, salah satunya melalui pengembangan entitas lokal. 

Pada Selasa, 10 November 2020, TNP2K berkolaborasi dengan UNEP, TLFF dan BUMDes.id menyelenggarakan kegiatan webinar yang bertajuk “Food Security in Indonesia and Poverty Alleviation” yang dilaksanakan secara daring melalui aplikasi zoom webinar. Webinar ini membahas mengenai peluang potensi pendanaan hijau untuk entitas lokal sektor pangan di Indonesia.

Kegiatan ini merupakan penyelenggaraan seri pertama dari 3 serial webinar yang akan diselenggarakan selanjutnya di akhir November dan awal desember 2020. Webinar seri pertama ini bertujuan untuk memperkenalkan berbagai peluang dan skema pendanaan kemitraan bagi BUMDes untuk memperkuat ketahanan pangan dan pengentasan kemiskinan. 

Kegiatan dibuka oleh sambutan dari Kepala Tim Kebijakan TNP2K, Elan Satriawan. Pada sambutannya beliau menjelaskan bagaimana kegiatan ini mendiskusikan topik yang sangat penting. Ia menjelaskan bahwa ketahanan pangan di Indonesia merupakan sebuah ironi, disatu sisi Indonesia memiliki lahan yang luas dan subur namun disisi lain Indonesia masih memilliki banyak permasalahan pangan. Riskesdas 2018 menunjukkan Indonesia memiliki masalah stunting yang disebabkan gizi ibu yang kurang (tidak hanya anak), dan sederet permasalahan lainnya yang berkolerasi dengan pangan. 

Sesi dilanjutkan oleh pemaparan dari Agi Panjaitan selaku Private Sector Coordinator TNP2K yang hadir sebagai narasumber. Beliau menjelaskan terkait dengan kemitraan antara BUMDes dengan sektor swasta/BUMN/Pemda dan bagaimana TNP2K terus berupaya untuk mendukung pemerintah dalam menguatkan sektor pangan Indonesia melalui program-program kemitraan di sejumlah lokasi di Indonesia.


Gambar 1. Paparan Agi Panjaitan dalam Webinar Ketahanan Pangan "Food Security in Indonesia and Poverty Alleviation"
Sumber: TNP2K, 2020

Agi juga menjelaskan bahwa strategi-strategi utama yang dilakukan sektor pangan dalam melalui krisis pandemi COVID-19 ini adalah dengan memaksimalkan sumber daya yang ada, diversifikasi produk pangan, dan melaksanakan kemitraan dengan pihak ketiga. 

Kemitraan sendiri, merupakan upaya yang harus selalu didorong karena dapat meningkatkan kapasitas produksi pengolahan dan distribusi produk pangan yang dihasilkan oleh BUMDes. Hal ini dikarenakan pihak mitra baik swasta, pemerintah, maupun BUMN diyakini memiliki modal, pengalaman, dan teknologi yang lebih dalam khususnya dalam hal produksi, pengolahan, dan distribusi pangan. 

Kegiatan sektor pangan ini juga akan berdampak pada penyerapan tenaga kerja, dimana akan mengakibatkan penyerapan tenaga kerja yang cukup banyak di daerah sehingga dapat mengurangi kemiskinan para petani. 

Selain menjelaskan hal-hal tersebut, Agi juga memberikan beberapa contoh skema kemitraan yang dapat dilakukan baik itu oleh swasta, pemerintah, maupun BUMN bersama dengan BUMDes. Salah satunya adalah kemitraan dengan penyewaan lahan, dimana pihak swasta/BUMN/Pemda menyewa lahan BUMDes untuk produksi, pengolahan, dan pergudangan pangan, lalu BUMDes menyuplai lahan yang dimaksud kepada mitra tersebut dan kedua belah pihak terikat dalam perjanjian kerjasama penyewaan lahan dan penggunaannya untuk kurun waktu tertentu. 

Turut hadir sebagai narasumber dalam kegiatan ini yaitu Johanes Kieft, Lead Advisor UN REDD dan Bangkit Oetomo, Investment Associate TLFF. Kegiatan ini dihairi oleh peserta yang didominasi perwakilan unsur-unsur komunitas lokal dan BUMDes seluruh Indonesia. (KM)