01 August 2013


Menandai dimulainya proses tahap pertama verifikasi data calon penerima Bantuan Siswa Miskin (BSM) melalui mekanisme Kartu Perlindungan Sosial (KPS), Kementerian Agama dan Kementerian Pendidikan telah menggelar Rapat Koordinasi, yang masing-masing dilaksanakan pada tanggal 25 - 27 Juli di Hotel Grand Clarion – Makassar dan tanggal 26 - 28 Juli di Hotel Sahid Jakarta.

Rapat Koordinasi yang dilakukan oleh Kementerian Agama di Makassar dihadiri oleh Kepala Kantor Agama/Kanwil Kementerian Agama di 33 Provinsi. Rakor tersebut dibuka oleh Dirjen Pendidikan Islam, Prof. Dr. Nur Syam M.Si.

Sementera itu, Rakor yang dilakukan oleh Kementerian Pendidikan di Jakarta dihadiri oleh lebih kurang 500 Kepala Dinas/perwakilan Dinas dari Provinsi dan Kabupaten/Kota Seluruh Indonesia. Rakor Kemdikbud dibuka oleh Sekjen Prof. Ainun Na'im, Ph.D., Dirjen Dikdas Hamid Muhammad, M.Sc., Ph.D. dan Dirjen Dikmen Prof. Dr. Ir. Achmad Jazidie, M.Eng. Rakor kemudian ditutup oleh Wakil Menteri Pendidikan Prof. Dr. Ir. H. Musliar Kasim, M.S. didampingi oleh Sesdikdas, Direktur SMA, Direktur SMK dan Direktur SD.

Hasil dari Rapat Koordinasi tersebut disepakati bahwa Penyaluran BSM tahap pertama untuk siswa yang berasal dari mekanisme KPS direncanakan tetap sesuai dengan Jadwal awal yaitu pada tanggal 26 Agustus 2013.

Sebagaimana diketahui bahwa pemegang KPS yang memiliki anak usia sekolah semua berhak mendapatkan program BSM, tanpa memandang jumlah anak. Besaran manfaat yang diperoleh oleh siswa penerima BSM adalah: Rp. 450.000/tahun untuk tingkat SD/MI, Rp. 750.000/tahun untuk tingkat SMP/MTs, dan 1.000.000/tahun untuk tingkat SMA/SMK/MA dengan cakupan kepesertaan meningkat dua kali lipat menjadi 15,4 juta siswa. Dan khusus untuk 2013 terdapat tambahan Rp.200.00 untuk masing-masing siswa.

Program BSM adalah salah satu Program Nasional berupa bantuan uang tunai yang diberikan secara langsung kepada anak-anak usia sekolah/siswa dari semua Jenjang Pendidikan (SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA) yang berasal dari keluarga miskin dan rentan (yaitu sekitar 15,43 juta siswa untuk Tahun Pelajaran 2013/2014) sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan.